Pages

[Bookieslicious Book Review] Cinta Akhir Pekan - Dadan Erlangga

Rabu, 30 Desember 2015


Judul: Cinta Akhir Pekan
Penulis: Dadan Erlangga
Cover: Soft Cover (13,5x20 cm)
Halaman: 344 halaman
Harga: Rp. 62.000

"Arlin yakin ia telah diperkosa!"

Setelah menginvestigasi dan menginterogasi keempat teman prianya yang menginap dan berpesta di suatu akhir pekan, semua
punya alibi yang meyakinkan bahwa mereka bukan pelakunya. Lalu, siapa?

Dunia dan masa depan Arlin runtuh dalam semalam. Ia bahkan sempat memutuskan akan mengakhiri hidupnya karena tak sanggup
menanggung aib dan malu.

Ketika akhirnya salah seorang mengaku sebagai pelakunya dan bersedia bertanggungjawab, Arlin tak serta-merta percaya. Arlin
mengenal pria itu sejak di bangku SMP, dan dia terlalu baik untuk melakukan hal sebejat itu.

Ironisnya, Arlin harus menerima pernikahannya agar benih yang ia kandung tidak dicap sebagai anak haram. Arlin bertekad
melampiaskan kemarahannya dan menjadikan pernikahan mereka sebagai neraka bagi pria itu. Hingga sebuah rahasia tersibak,
membuat Arlin percaya bahwa cinta yang tulus benar-benar ada….

"Seseorang telah merampas sesuatu yang yang paling berharga dalam diriku. Ada bagian yang tercerabut dariku dan meninggalkan kehacuran. Dan bagian yang telah dirampas itu tak meninggalkan bekas, kecuali kepedihan dan kesedihan yang tak terbatas."

Arlin yakin ia telah diperkosa. Tidak ada yang mengetahui pelakunya siapa, dirinya pun sendiri tidak mengetahui siapa pelakunya sebab pada malam liburan akhir pekan tersebut mata dan kakinya diikat dengan kain sehingga hanya gelap yang dapat Arlin rasakan ditambah ketidakberdayaannya karena malamnya ia telah meneguk minuman beralkohol pemberian Ferdy, salah satu dari empat laki-laki yang kemungkinan telah memperkosa Arlin.
Mereka menghabiskan liburan akhir pekan disebuah vila milik Edwin yang kala itu juga ikut. Mereka berenam- Arlin, Dita, Bisma (kekasih Dita), Ferdy, Edwin, dan Chandra (teman SMP Arlin).
Keempat lelaki tersebut mempunyai alibinya masing-masing untuk menutupi perbuatan hina yang telah dilakukannya.
Sampai pada disatu titik, atas bantuan Ibunya Arlin menemukan pelaku sesungguhnya. Ia tidak percaya bahwa yang melakukannya adalah lelaki tersebut, sebab ia mengenal baik laki-laki itu, tidak mungkin laki-laki yang sudah dikenalnya sejak lama rela melakukan perbuatan hina tersebut. Ada yang tidak beres?
Walaupun Arlin merasa tidak percaya, tak banyak yang dapat ia lakukan selain menerima rencana orang tuanya dan orang tua laki-laki tersebut untuk menikahkan Arlin dengan laki-laki itu. Terpaksa Arlin menerima permintaan Ibunya untuk menikah agar bayi didalam kandungannya selamat dan tidak dicap buruk oleh para tetangga di rumahnya dan orang-orang yang walaupun sudah dijelaskan kejadian sebenarnya namun tetaplah akan memandang sebelah mata Arlin sebab ia mengandung tanpa status yang jelas.
Setelah menikah, Arlin tinggal di rumah mertuanya- Bu Maria. Bagai neraka, bangun siang sedikit saja Ibu mertuanya tersebut langsung menerkamnya dengan kata-kata pedas, yang sama sekali tidak enak didengar.
Hari demi hari Arlin lewati sampai sebelum hari kelahirannya tiba, suatu rahasia dimalam akhir pekan itu tersibak. Tak disangka-sangka.

"Jangan sedih lagi ya. Sekarang sudah ada aku, yang akan selalu siap menjadi seseorang yang bisa kamu andalkan dalam situasi dan kondisi apa pun. Saat kamu butuh teman berbagi, telepon saja aku kapan pun kamu mau. Bahkan, kalau kamu perlu seseorang untuk kamu caci-maki atau kamu marah-marahi, kamu bisa meluapkan semua itu terhadapku, sampai kamu benar-benar merasa lega. Dan kalau kamu butuh sesuatu, jangan lagi merepotkan orang lain, karena aku bakal selalu jadi orang pertama yang siap melakukan apa saja untukmu."

Setelah saya pikir-pikir kayaknya ini pertama kalinya saya membaca novel yang pengarangnya adalah seorang laki-laki. Ya, benar sepertinya begitu tapi bukan ini yang ingin saya bahas. Saya hanya merasa bingung bagaimana bisa seorang Dadan Erlangga yang berwujud laki-laki ini bisa menuliskan cerita dengan memakai sudut pandang Aku- sih tokoh utamanya perempuan- Arlin Dianita. Memang banyak, yang hanya sekadar bisa menuliskannya tapi menulisnya dengan baik itu lah yang jarang saya rasa, bahkan sulit untuk ditemukan. Penulisnya agak sedikit feminitas barangkali sehingga mampu menyelami perasaan Arlin dengan begitu baik. Awalnya saya tidak tahu novel ini, kemudian salah satu teman merekomendasikan novel ini katanya ini novel Amore yang lagi heboh-hebohnya bagus, jadilah saya melihat covernya kok lucu banget ya gemesss gitu. Baca sinopsisnya oke makin buat penasaran ditambah ngubek-ngubek google buat baca reviewnya dari teman-teman makin penasaran terus lihat rating goodreads juga tinggi dan langsung beralih ke note hanpdhone masukin daftar wishlist teratas. Gak mau tahu pokoknya saya harus bisa membaca ksiahnya Arlin ini. Dan pas banget sesuai judulnya, saya membacanya di akhir pekan gini yuhuuu makin nambah sensasi membaca yang bagus banget ^^

Sejak membaca review dari teman-teman saya kok sudah bisa menduga ya  siapa pelaku sesungguhnya, enggak sulit buat menemukannya ketika baru saja membaca namanya saya sudah kayak yang ini nih pelakunya gak salah lagi deh, dan ketika sudah membaca ceritanya saya makin tetap yakin dia pelakunya tapi motifnya ini apa loh? Saya tidak menemukannya sampai pada akhirnya dilembaran belakang-belakang, saya pikir pantesan gak ada motif tertentu orang yang campur tangan aja banyak.
Bisa dibilang saya cepat menuntaskan kisahnya Arlin ini, hanya butuh waktu dua hari saja hahaha, bagi saya itu sudah sangat cepat. Sesuka-sukanya saya sama sebuah buku palingan bisa menghabiskannya dalam waktu 3 - 5 hari tapi berhubung ini buku lumayan tebal jadi ya saya memberi apresiasi kepada diri saya sendiri karena telah berhasil menuntaskannya dalam waktu dua hari saja. Yayyyy.
Tapi yang saya sayangkan dari buku ini, saya sulit menemukan qoutes kece untuk saya pamerkan direview ini. Apa karena saya bacanya terlalu asik ya jadi gak sadar kalau sebenarnya banyak quotes kece yang siap melengkapi reveiw ini? Ah entah lah.
Untuk karakternya sendiri, tidak berbeda jauh sama yang lain pasti unggulannya ya  sih Chandra. Yah kan ... saya tadinya tidak ingin menyebutkan nama laki-laki tersebut direview ini biar pada penasaran laki-laki mana yang rela mengakui anak didalam kandungannya Arlin adalah anaknya dan mengakui perbuatan hinanya terhadap Arlin padahal bukan dia yang melakukannya. Hah, laki-laki mana? Cuma Chandra gais. Iya cuma dia, saya ini bingung Chandra punya apa sampe bisa bertahan walaupun diperlakukan kasar sama Arlin? Eh iya saya ingat dia ini kan punya sih Super Chandra ya hahaha.
Oke, saya gak tahu gimana buat ngedeskripsiin perasaan suka saya sama sih Chandra ini. Cuma bisa sekadar bilang suka tanpa menjelaskan detilnya bagaimana, ya intinya suka pake banget. Setiap perkataan dan tindakannya saya selalu suka, kamu beruntung Ar punya Chandra.

Saya suka cerita yang memang diawal sudah terlihat jelas konfliknya seperti apa, jadi semakin membuat penasaran pembaca menebak-nebak endingnya akan seperti apa. Ketimbang cerita yang konfliknya baru muncul dipertengahan astaga bikin gereget nungguin kapan nemu konfliknya, tapi Cinta Akhir Pekan ini salah satu buku yang sudah memang terlihat jelas konfliknya diawal kemudian lembar demi lembarnya semakin buat gereget untuk nemuin sih penjahat hina tersebut dan  sampailah pada satu titik yang cukup memuaskan. Tapi ya saya kurang puas sih sama endingnya, tetap manis sih cuma kurang gereget aja. Dan saya menyesalkan kenapa Diandra harus hidup dalam waktu yang hanya sebentar? Tapi diakhir saya merasa memang seharusnya lah Diandra pergi ...
Untuk Arlin sendiri, karakternya sangatlah menyebalkan sebagai seorang wanita, apa mungkin karena saya tidak berada diposisi Arlin makanya saya bisa bilang begitu? Ah entahlah yang pasti Arlin ini menyebalkan sekali tidak peduli sebaik apapun Chandra dia tetap berlaku kasar, untungnya disela-sela cerita Arlin ini sempat baik ya sama Chandra kalau enggak sih mungkin saya bakal sebel banget sama Arlin sampai sekarang haha dan saya lebih respect ke Dita.

And then balik lagi seperti review orang-orang memang Cinta Akhir Pekan ini ceritanya menarik banget. Banyak pelajaran yang bisa didapatkan dan bisa sambil bermimpi punya kekasih seperti Chandra.

"Air mata lebih mudah keluar daripada kata-kata" (halaman 13)

"Kalau kamu ingin menggerakkan tubuh seseorang, jangan menarik tangannya tapi sentuhlah hatinya" (halaman 82)

"Kalau kita tunduk pada emosi, kita hanya akan mendapatkan kepuasan sesaat lalu berakhir penyesalan" (halaman 89)

"Aku bahkan tidak hanya jatuh cinta, tapi juga benar-benar mencintai dan menyayangimu" (halaman 255)





Love,
Bookieslicious





2 komentar:

  1. Astaga, Nes!

    Asli deh! Gara2 baca reviewmu ini aku jadi makin penasaran sama novel ini!
    Sebenernya udah bbrp lama ini aku mupeng krn liat covernya yg cantik itu... tapi baru ngeh klo penulisnya adalah cowo! ~.~"

    Mana reviewmu misterius sekali! Bikin penasaran!

    Langsung masuk wishlistku nih!

    Thanks for sharing :)

    BalasHapus
  2. Eh ada kak Kitty komen, aku baru nyadar.

    Iya kak pertama kali aku juga tertarik sama kavernya yang cantik eh tapi ternyata bukan hanya kavernya aja yang cantik ceritanya juga enggak kalah cantik.
    Wajib banget loh dimasukin ke dalam daftar wishlist hehe.
    oke kak sama-sama :)
    Cepetan beli terus baca uh pasti sama gregetnya sama aku ^^

    BalasHapus

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS