Pages

[Bookieslicious Book Review] Menikahlah Denganku - Annisa Andrie

Kamis, 24 Desember 2015



Judul: Menikahlah Denganku
Penulis: Annisa Andrie
Cover: Soft Cover (13x20,5 cm)
Halaman: 260 halaman
Harga: Rp. 48.000

Tubuhku lunglai seketika. Jari tanganku gemetar, detak jantungku semakin kencang. Di otakku, pikiran negatif itu terus berseliweran. Hanya satu harapanku, berita mengejutkan ini tidak akan mengacaukan rencana masa depanku bersama Satura.
Show must go on! You must be a strong woman, Jenna!”ujarku berkali-kali di dalam hati.
Tapi nyatanya, seorang pria tidak selalu lebih kuat ketimbang wanita. Kenapa Satura memilih menyerah dan sengaja melupakan rencana pernikahan kami?
Aku tahu kamu masih mengingat semuanya, Satura. Atau jangan-jangan, perempuan itu yang membuatmu menutup hati serta ingatan? Mungkinkah bukan aku lagi yang bisa membuatmu tertawa, tetapi dia?
Kini, hanya satu pintaku. Seperti yang pernah kamu minta dulu padaku. Menikahlah denganku ….
Sebelas bulan lalu ...
Jenna & Satura dua pasang kekasih yang ingin segera meresmikan hubungannya dengan melangkah ke tahap yang lebih serius yaitu ... pernikahan
Jenna yang ingin sekali pernikahannya diliputi nuansa rimba belantara dengan segala macam pernak-perniknya termaksud undangan, souvenir, dekorasi panggung, backsound, hingga gaun pengantinnya nanti dibuat khusus untuk memenuhi impian-impiannya. Satura lelaki manis yang dikenalnya lewat Rigel-sahabat karibnya, menurut saja dengan semua yang diminta Jenna ia tidak banyak menuntut. Semua ia serahkan kepada Jenna.
Tetapi keinginan Jenna tentang pernak-pernik pernikahannya ditentang berat oleh kedua orang tuanya yang masih memegung teguh peraturan-peraturan adat. Tanggal pernikahan pun dihitung dengan menggabungkan tanggal kelahiran Jenna dan Satura.
5 Oktober akan menjadi hari bersejarah untuk Jenna dan Satura.

"Setipis apa pun, pernikahan akan melahirkan sekat antara seseorang yang menikah dengan kehidupan di luar rumah tangganya. Seseorang yang menikah akan memiliki garis teritori yang tegas dalam hidupnya" batin Rigel kelu.

Rigel lah yang membantu menyiapkan segala macam pernak-pernik pernikahan Jenna dengan mengantarnya mencarai souvenir sampai memesan gaun pengantin. Semua dilakukan Rigel demi melihat Jenna sahabat karibnya- yang sudah terjalin selama enam tahun bahagia. Bahagia dan luka beda tipis.
Menjelang hari bahagianya Jenna bukan hanya direpotkan oleh berbagai persiapan yang ada, ia pun dikejutkan oleh badai yang tiba-tiba menerjang kehidupannya. Jalinan kerjasama yang dibangun Saturion Modif tiba-tiba harus terpaksa gulung tikar karena Satura ditipu, belum selesai sampai situ Satura terancam kehilangan kaki kirinya karena sebuah kecelakaan menimpanya.
Tidak bisa terima dengan keadaan Satura pun sempat didera depresi berat, termaksud melupakan rencana pernikahannya dengan Jenna.

"Lihat Tuhan cahaya itu begitu terang. Harapan itu begitu besar. Haruskah aku memadamkannya?" Satura menunduk lesu.

Tak menyerah agar bisa mengembalikan Satura seperti sedia kala, ayahnya rela mencari kebahagiaan masa kecil Satura- sahabat kecilnya. Safia namanya, ia lah yang perlahan membantu membangkitkan semangat Satura yang sempat padam.

"Pada kenyataannya, sebuah masalah memang harus dihadapi dengan kesatria. Bukan malah ditinggal lari karena dia akan semakin kuat menjadi hantu pikiran yang ingin akal sehatku mati"

Dengan sisa-sisa semangat yang sempat padam. Akhirnya Jenna memutuskan untuk menerima keadaan Satura dan memulai semuanya dari nol. Tapi apa yang terjadi, ketika salah satu dari mereka tidak menginginkan pernikahan tersebut terjadi?

"Pernikahan bukan tentang ijab kabul dan pesta saja. Sebab sejatinya pernikahan adalah seribu pekerjaan yang membutuhkan jawaban untuk satu per satu diselesaikan. Pekerjaan itu tak habis-habis dan akan selalu ada selama pernikahan kalian hidup"

Ya. Ini kali pertamanya saya membaca novel dengan tema pernikahan. Senang bisa membaca tulisan Annisa Andrie, saya dibuat jatuh cinta dengan semua tokoh yang ada.
Sama halnya dengan Jenna saya pun jika menikah nanti ingin memiliki konsep yang berbeda, Jenna beruntung bisa memiliki dua laki-laki yang teramat mencintainya. Rigel-sahabatnya dan Satura-calon suaminya.
Saya suka bagaimana Jenna dengan kemandiriannya tetap kekeuh mempertahankan konsep impian pernikahannya meski ditentang kedua orang tuanya, saya juga bangga bisa mengenal sosok Rigel dan Satura. Dua laki-laki yang memiliki ciri khas masing-masing. Tidak ada yang bisa disalahkan atas masalah diatas, ini semua bukan keinginan Satura. Saya dapat memahami bagaimana Satura ingin melihat Jenna bahagia walaupun bukan bersama dia, terlebih saya dibuat kagum dengan sosoknya yang gigih untuk sampai di Oro-Oro Ombo demi bisa memenuhi mahar yang diminta Jenna- verbena brasiliensis vell

Tak hanya sampai disitu saya pun dibuat kagum oleh Rigel sosoknya yang diam-diam mencuri perhatian saya sejak pertama membaca. Terlebih ketika dengan ketulusan hatinya ia merelakan pundaknya untuk tempat keluh-kesah Jenna. Satura dan Rigel sama special nya dimata saya.
Ada pemeran pendukung yang buat saya pun ikut terkagum-kagum - Ningsih dan Ikhsan. Ah kisah mereka terlalu manis untuk dibagikan, entah kenapa saya benar-benar simpatik dengannya.
Dan ya, saya berhasil dibuat menyesal karena tidak buru-buru menuntaskan cerita Jenna ini, karena yang tadinya saya berpikir Jenna akan bersanding dengan ini kemudian tidak sesuai dengan ekspetasi saya, merasa sedikit kecewa makanya saya sempat menghentikan membaca kisahnya sejenak. Namun ketika membuka lembar demi lembarnya lagi, saya dibuat semakin bersemangat menuntaskan kisahnya, dan sampai lah pada twist yang mengejutkan.
Saya suka bagaimana mbak Annisa menuturkan keindahan kota Jogjakarta dan segala macam deskripsi lengkapnya termaksud tempat-tempat yang buat saya ingin sekali mengunjunginya. Judulnya pun begitu memikat hati, terlebih ceritanya yang lo-gue banget.
Dengan harga yang terjangkau, wajib banget buat dibeli dijamin perasaannya akan campur aduk, sama seperti saya ketika membacanya. Tapi tetap kok di akhir kamu akan merasakan perasaan bahagia seperti saya. 

"Hal terberat yang kita lalui adalah kita sama-sama berjuang untuk saling melupakan. Tapi, semakin kita menjauh ternyata simpul di hati kita semakin kuat menaut."

"Pacaran adalah sekedar perkara memiliki objek yang bisa disayang-sayang" (halaman 22)

"Dia itu orang yang paling ngerti isi kepala dan hati gue" (halaman 59)

"Jadikan bahu ini rumahmu. Bukan saja untuk bahagiamu, tapi juga letihmu" (halaman 70)

"Hal terberat yang kupikirkan saat ini adalah memikirkan perasaan dan hatimu, bukan aku, bukan orang lain tapi kamu" (halaman 129)

"Aku memberikan cinta, tetapi kamu memaksaku menelurkan luka" (halaman 157)

"Ini hanya kebahagiaan yang tertunda bukan gagal" (halaman 160)

"Mata ini kuyu karenamu, seandainya kamu melihatnya, kamu akan tahu seberapa banyak air mata telah berbicara untuk cinta" (halaman 163)

"Kadang kita lupa untuk memikirkan hati sendiri dan lebih sibuk mencintai hati lain" (halaman 172)

"Mungkin sudah tak ada waktu untukmu memikirkanku, memikirkan bagaimana kita. Tapi percayalah selalu ada waktuku memikirkanmu" (halaman 205)

"Dia satu-satunya yang bikin gue bisa ngelihat seperti apa cinta sejati menampakkan wujudnya" (halaman 202)





Love,
Bookieslicious


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS